Langsung ke konten utama

Coffelatte


Bersama udara yang terus ke tenggara
Aku melaju, bersama waktu

~1~
Bayanganku berpendar pagi ini. Embun mengerlip bergegas dari tidurnya. Mungkin juga kamu di sana – di mana pun adanya – merasakan hal yang sama. Kota ini, lambat laun membuat kita larut, dalam coffelatte. Segelas kehangatan, bermuara ke setiap ingatan. Coffelatte mengepul, mengudara bersama rasa. Bayanganmu memudar di antara ramuan kopi pagi ini. Coffelatte. Begitu tenang, kuhirup lamat-amat,  lalu pelan mengalir ke lambungku. Pagi yang teramat perih untuk kita lalui hanya dengan sebuah kopi.

~2~
Udara dingin itu terus mengepungku. Ke segenap cuaca yang maha sunyi itu, aku menemukan keterasingan waktu yang tetap setia untuk bertahan. Mungkin, hanya mungkin yang dapat mengatakan itu : tentangmu. Suatu saat yang tepat, aku hanya ingin kita akan bertemu lagi disini, menikmati Coffelatte. Lagi, dan lagi.

~3~
“Kita kehilangan jejak” seraya hujan yang deras itu kepada Coffelatte.
“Benarkah?”
“Kau ada di hangatnya, di setiap jejaknya, di setiap…”
“Harapan yang memisahkannya untuk tetap ada”

Hujan semakin menderas. Sederas hatimu. Kini

21/9/2012
                

Joint air which continues to the southeast
I drove, with time

~ 1 ~
Luminous shadow this morning. Dew flicker quickly from sleep. You may also be there - wherever they are - feel the same way. The city is, slowly making us late, in caffelatte. A glass of warm, empties into every memory. Coffelatte steaming, airs with flavor. Shadow fading between coffee concoctions this morning. Cofeelatte. So quiet, breathe survived-so, and then slowly flows into the stomach. A morning very sore to go through with just a coffee.

~ 2 ~
The cold air was kept surrounded me. To weather all the mighty lonely, I find alienation time remain faithful to survive. Maybe, just maybe you can say that. : About you. A good time, I just wish we would meet again here, enjoy Coffelatte. Again. and again

~ 3 ~
"We lost the trail" while heavy rain was to Coffelatte.
"Really?"
"You're in the warm, in every trace, in every ..."
"Hope that separates it to remain there"
Increasingly heavy rain. As heavy your heart. now


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Menulis Puisi Prosais : Ulasan Puisi Syahrizal Sidik

oleh : Jamal D. Rahman* Jejak Cahaya Malam Nuzulul Qur’an               kepada : malam Nuzulul Qur’an /i/ di riak jingga airmata jiwamu, berurai namamu memanjang seperti gemericik hujan yang jatuh kedalam rongga tabah tubuhku yang rubuh. lalu, menghampiri  jemari. memantik di dingin sunyi yang memapah deru paru. /iii/ adalah cahaya sunyi di dingin itu, ketika  kakilangit menjejak langkah di dekap sujudku yang rapat. memahat lekat ayat-ayat suci, terpatri erat mengakar. lindap didegup jantung, darahku kaku. kelu. /iii/ sudah kutahu cerita tentangMu. malam begitu beku, meniris  gerimis. jatuh diatap-atap bumi yang meratap. senyap. /iv/ jauh sebelum itu, bumi seperti rerengkuh angkuh, senjakala tiada. lembayung terpasung dikais dera tiada tara. angin mati, mendesahkan resah di malam itu. /v/ dikedamaian suatu ketika, malaikat turun kebumi, memapar kabar. lauh mahfudz menyala ...

Jurus GOTO Memoles Laporan Keuangan

                                                                                                               Katadata I Andrey Rahman  Usai melepas bisnis e-commerce Tokopedia ke TikTok, GOTO terus melakukan upaya pemangkasan beban usaha untuk mencapai profitabilitas lebih cepat, termasuk pelepasan unit bisnis GoTo Logistics.   GOTO mencatatkan penurunan kerugian bersih signifikan pada kuartal peryama dan kenaikan pendapatan sejalan dengan strategi pertumbuhan pada ekspansi pengguna, pengurangan beban operasional, dan penguatan kemitraan dengan TikTok dan Bank Jago.  Manajemen GOTO akan melakukan perombakan jajaran pengurus pada RUPST/RUPLSB Juni. Analis pasar modal memperkirakan prospek sa...

Mengenal Komunitas Airbrush Indonesia (KAI)

FOTO-FOTO: DOK.SYAHRIZAL SIDIK Anggota Komunitas Airbrush Indonesia (KAI) sedang “beraksi” mengekplorasi cat pada tangki bahan bakar sepeda motor agar menjadi nampak artisitik dan unik pada Minggu, (10/11) di Pelataran Parkir Timur Senayan,  Jakarta Pusat, dalam rangkaian acara Indonesia Motorcycle Fest 2013.         Saling Berbagi Melalui Seni “Kami semua seperti keluarga di sini,” begitulah ujar Pay (37), ketua Komunitas Airbrush Indonesia (KAI), sebuah organisasi yang didirikan atas keinginan dan inisiatif bersama, sekumpulan orang   yang memiliki minat yang sama, yakni; airbrush. Sebuah seni yang terbilang “baru” di Indonesia. Seperti apa ceritanya?      Di tengah cuaca terik ibukota, area parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno Jakarta dipadati ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia. Pagelaran Indonesia Motorcycle Fest 2013, yang diselenggarakan pada Sabtu-Minggu, (9-10/11) itu berhasil menarik animo m...