Launching Antologi Bogor Kasohor di Cibinong, Minggu (3/6)
AMSAL KOTA
KELAHIRAN
Syahrizal Sidik
jauh kota itu telah lama terbakar.
dengan tungku api-api yang lahir dari rahim takzim.
memugari dinding-dinding sejarah yang kerap beku.
dari sini.
di sudut kota yang paling agung,
seperti jerit terik yang membakar gersang tanah ini –negeri
kami—
(lalu, sebuah jendela
kereta mengantarkan tubuh lelaki itu,
seringan angin, ia
seperti bercengkarama kepada angan)
diujung jendela kereta itu,
lelaki itu mengibas-ngibaskan lehernya,
ia meminjamkan saku-saku mimpinya.
yang kerap terpejam.
lalu menadahkan
wajah-wajah hampa
pada jendela kereta.
ditatapnya nasib seringan tubuhnya.
kepada angin
yang begitu tabah.
mengirisnya.
april 2012
Komentar
Posting Komentar