SYAHRIZAL
SIDIK/GERBANG SEKOLAH
Lutvi Bajry, SKM sedang memberikan pemaparan dalam acara Diskusi
Publik, Dampak Negatif Asap Rokok terhadap Generasi Muda, di MAN 2 Kota Bogor,
Jumat (3/8).
Tingginya angka perokok di kalangan remaja saat ini kian
hari semakin memprihatinkan. Bukan tanpa alasan lagi, merokok saat ini, bagi
sebagian kalangan remaja sudah menjadi suatu habit (kebiasaan, red) yang merenggut generasi muda saat ini.
Menurut survei WHO, jumlah perokok di dunia ada sebanyak 1,1 miliar orang, dan
4 juta orang di antaranya meninggal dunia setiap tahunnya. Menyadari akan
bahayanya asap rokok, Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat ikut andil
dengan mengadakan diskusi publik dalam rangka menyosialisasikan akan dampak
negatif asap rokok terhadap generasi muda, yang dikutii langsung oleh
perwakilan siswa dan siswi SMA/SMK/MA se Kota Bogor pada Jumat (3/8). Diskusi
publik ini, selain di Kota Bogor, juga dilakukan didaerah diantaranya
Purwakarta, Garut, dan Cirebon.
Adapun, pembicara dalam diskusi publik tersebut, adalah
Lutvi Bajry, SKM yang juga merupakan konsultan Holistic Health dan Dr. Nan
Rahminawati, M.Pd adalah lektor di
UNISBA. Dua narasumber tersebut, memaparkan presentasinya dihadapan para siswa
dan siswi mengenai dampak negatif yang ditimbulkan dari asap rokok. Diskusi
juga diselingi sesi tanya jawab. Salah satunya peserta, Irma Ardianti siswi SMAN 3 Bogor ini
mengatakan bahwa acara tersebut sangat bermanafaat bagi para pelajar, karena
dapat member informasi bagi kami khususnya, semua para pelajar di Kota Bogor,
juga untuk memotivasi untuk berani mengatakan saatnya tidak pada asap rokok ”
paparnya
Lain halnya dengan Irvan, siswa SMKN 1 Bogor yang satu ini,
dia mengatakan “Aku pikir, yang datang ke acara diskusi publik kali ini,
melibatkan langsung orang-orang yang memang perokok, atau yang menjadi pelaku
usaha di dunia rokok, ternyata tidak, yang hadir adalah pelajar yang
rata-ratanya perkokok pasif. Justru, dengan mendatangkan mereka secara
langsung, hal itu kita dapat memecahkan akar masalah dengan sudut pandang
mereka yang berbeda. Seharusnya, untuk memulai memberikan penyuluhan seperti
ini, orang-orang yang lebih dewasa dalam hal ini, baik orang tua di lingkungan
masyakarat luas pun seharusnya memberikan teladan bagi generasi muda, bukan
mencontohkan yang tidak baik ”ujarnya
“Kita tidak bisa mengatakan sampai sejauh ini untuk melarang
secara massif, tapi yang dapat kita kerjakan adalah action today, memberikan edukasi kepada pelajar untuk tidak
merokok, dengan jalan yang baik dan benar. Sebab, generasi kedepan tidak hanya pintar secara akademisi,
tetapi harus juga sehat jasmaninya. “ papar Lutvi
Acara diskusi publik seperti ini, juga merupakan langkah preventif yang baik,
pelajar diberikan pengarahan dan pengetahuan mengenai dampak-dampak negatif
yang ditimbulkan dari asap rokok, harapannya dengan hal ini angka perokok usia
remaja dapat ditekan. “ Pelajar yang ikut pada diskusi kali ini, dapat menjadi
duta di sekolah sebagai trigger atau penggerak untuk mencegah para pelajar agar
tidak merokok ” ujar Nan Rahminawati,
[Rep.GS. Syahrizal
Sidik/MAN 2 Bogor/JC]
Komentar
Posting Komentar