Pentingnya Meneladani Rasulullah
Memperingati
Maulid Nabi Muhammad SAW bukanlah sesuatu yang baru, bahkan sudah menjadi
tradisi bagi tiap-tiap umat muslim yang memperingatinya, begitu juga MAN 2 Kota
Bogor yang melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertempat di
Plaza Masjid Raya Bogor, Sabtu (18/2). Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
tahun ini menggagas tema “Cintaku pada
Rasul, Bukanlah Cinta pada Valentine” yang dimotori oleh OSIS MAN 2 Kota
Bogor. Akbar yang juga ketua pelaksana Maulid Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa
Maulid Nabi bukan hanya menjadi peringatan
semata, tetapi harus meneladani sikap, akhlak, dan kepribadian pada
Rasulullah.
Acara yang
dimulai sejak pukul 08.00 itu dihadiri oleh seluruh elemen madrasah, dari mulai
siswa dan siswi kelas X sampai kelas XII, Dewan Guru, pegawai, Wakil Kepala Bidang, dan juga Kepala
Madrasah. Diawali dengan pembacaan shalawat yang dibawakan oleh perwakilan
siswa kelas XII Agama, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci
Al-Qur’an oleh Rahmat Abdullah (XI Agama) dan Mullasadra(XI IPA 2) Terlebih,
dalam hal ini pengaktualisasian akhlakhul karimah dalam lingkungan madrasah,
seperti yang dicontohkan oleh kepribadian Rasulullah SAW. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW “ Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik adalah sesuatu yang paling
banyak membawa manusia kedalam surga” (HR. Tirmidzi). Jika dicermati,
maulid artinya adalah peringatan
terhadap lahirnya Rasulullah SAW, yang perrayaannnya jatuh pada tanggal 12
Rabiul Awal pada penanggalan hijriah.
Bukan hanya diperingati, momentum Maulid Nabi
harusnya meberikan refleksi pada setiap umat muslim untuk peningkatan menuju
akhlak yang mulia, karena saat ini budaya sekuler dan hedonisme seperti
Valentine justru semakin digandrungi oleh kaum muda. Dengan akhlak yang baik,
terlebih kepada setiap siswa dan siswi madrasah untuk tidak terpengaruh terhadap
budaya-budaya seperti itu
“ Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, memang
tidak ada dalam syariat. Tetapi wajib bagi kita untuk meneladani akhlak yang
tertuang dalam diri Rasulullah untuk kita implementasikan dalam kehidupan umat
muslim” ujar Drs. H Hawasi M.Pd.I selaku kepala MAN 2 Kota Bogor di
sela-sela sambutannya. Beluai juga berpesan kepada seluruh siswa dan siswi MAN
2 Kota Bogor untuk tidak terpengaruh terhadap kebudayaan sekuler seperti
Valentine, karena hal Valentine’s Day merupakan ritual kebudayaan Nasrani yang menyatakan
Hari Kasih Sayang. Namun, nyatanya impilkiasinya berbanding terbalik, hari
kasih sayang sedunia atau Valentine justru menjurus terhadap kemaksiatan. Tentunya,
hal ini sudah sangat bertentangan dengan nilai-nilai islam.
Selain itu,
acara juga dimeriahkan dengan pidato 4 bahasa yang masing-masing dibawakan oleh
Ulfah Nurvida (Bahasa Arab), Ziyad Muharam (Bahasa Inggris), Dhani Alif
Prakoso(Bahasa Perancis) dan Windi Hamdani yang membawakan pidato bahasa sunda
sebagai penutup. Kemudian pembacaan puitisasi Al-Qur’an yang dibawakan oleh
Siti Syifa Fauziah kelas X 9.Sementara acara
intinya diisi oelh Tausyiah yang disampaikan oleh Ali Nurdin, mubaligh
yang juga merupakan guru di MAN Jonggol. Dengan demikian, peringatan mauled
nabi Muhammad SAW seharusnya tidak hanya menjadi momentum ritual saja, tetapi
harus di aplikasikan atau diwujudkan dalam aktivitas yang nyata di kehidupan.
[Syahrizal
Sidik]
Komentar
Posting Komentar