Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Sebuah tulisan, Radar Bogor Senin 27 Februari 2012

Pentingnya Meneladani Rasulullah Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bukanlah sesuatu yang baru, bahkan sudah menjadi tradisi bagi tiap-tiap umat muslim yang memperingatinya, begitu juga MAN 2 Kota Bogor yang melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertempat di Plaza Masjid Raya Bogor, Sabtu (18/2). Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini menggagas tema “Cintaku pada Rasul, Bukanlah Cinta pada Valentine” yang dimotori oleh OSIS MAN 2 Kota Bogor. Akbar yang juga ketua pelaksana Maulid Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa Maulid Nabi bukan hanya menjadi peringatan  semata, tetapi harus meneladani sikap, akhlak, dan kepribadian pada Rasulullah. Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 itu dihadiri oleh seluruh elemen madrasah, dari mulai siswa dan siswi kelas X sampai kelas XII, Dewan Guru, pegawai,  Wakil Kepala Bidang, dan juga Kepala Madrasah. Diawali dengan pembacaan shalawat yang dibawakan oleh perwakilan siswa kelas XII Agama, kemudian dilanjut...

Perempuan yang Berbicara tentang Kehidupan

ini gelas terakhir, tegukan ketiga setelah garis-garis takdir menepi-lalu menepiskan sebuah rahasia. :pecah diantara denting yang berdenyar begitu samar. garis tangannya terlukis atas nama darah yang dipahat dari peri bermata perih. direguknya gelas terakhir, dengan mata sendu. ia berkaca: inikah hidup? mengapa berlalu begitu abu.  lalu menghilang dalam bayanganku.   29032012

Mata Matahari

seberkas tangan begitu tergesa, didepan jendela. hanya kaca, yang terselip diantara bebayang, lalu menghilang. diantara hapusan jemari-menari, bocah-bocah selepas petang. ia memang sengaja -sepertinya- meminjamkan debu waktu yang mengalungkan pada lehernya serupa runcing kuku hujan*) diantara lindap derapnya. menerpa, lalu menepi. pada sebuah janji, yang diingatnya. : pagi tadi kita  bisa meminjam ladam pitam serupa warna, yang tersimpan mengairi padang penghantar kepergian. yang berlalu dalam riak biru. : pada langit pilu. bersama beku. 30 Maret 2012 

Surat untuk Penyair Muda

Rainer Maria Rilke Kau tanyakan apakah sajak-sajakmu bagus. Kau tanyakan padaku. Sebelumnya kau pun telah bertanya pada yang lain. Kau kirim sajak-sajakmu itu ke berbagai majalah. Kau banding-bandingkan dengan sajak-sajak yang lain. Dan kau pun jadi terganggu ketika ada redaktur yang menolak upayamu itu. Kini, (karena kau izinkan aku menasehati kau), aku minta kau jangan lagi melakukan semua ikhtiar  semacam itu. Kau melihat ke luar, dan dari segala-galanya itulah yang kini harus tidak boleh kau lakukan. Tidak ada orang yang bisa menasehati dan menolongmu, tak seorang pun. Hanya satu-satunya cara yang ada: Pergilah masuk ke dalam dirimu. Temukan sebab atau alasan yang mendorongmu menulis: Perhatikan apakah alasan itu menumbuhkan akar yang di dalam ceruk-ceruk hatimu. Bikinlah pengakuan pada dirimu sendiri, apa kau harus mati jika sekiranya kau dilarang menulis. Pertama-tama tanyakan dirimu dalam ketenangan malam: haruskah aku menulis? Menukiklah ke dalam lubuk dirimu ...

Pementasan Fajar Sidik di Kamuning Gading

CONGRATULATIONS!! 2 nd Winner on the Theatre Festival and The Best Actor KEEP SPIRIT! Festival Budaya Daerah, Kemasan Seni Pertunjukan dan Lomba Drama Perjuangan Tahun 2011  Disbudpar Kota Bogor ALAM FAJARUDIN KUSUMA  UMAR MUBARAK  SYAHRIZAL SIDIK  RAKA PRASETYO  FIRSA LUBIS   SULTHONI AULIA Thanks to: Al            Allah SWT  I Teater I’tibar I All Crew I Bunda Neno I Taufiqur Rahman I Ayah dan Ibu                                                                    I Sahabat MAN 2 Bogor I Sahabat Teater MARI TERUS BERKARYA!