Langsung ke konten utama

Memotret Jogja, Melihat Kita


di yogya aku lelap tertidur
angin di sisiku mendengkur
seluruh kota pun bagai dalam kubur
pohon-pohon semua mengantuk
di sini kamu harus belajar berlatih
tetap hidup sambil mengantuk

kemanakah harus kuhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga?

(Emha Ainun Nadjib: Antara Tiga Kota)

Petikan sajak tersebut mengingatkan saya, tentang perjalanan semasa berada di Yogyakarta. Betapa kota ini (red. Yogya) tidak asing melahirkan banyak seniman, penyair, budayawan, pelukis, penulis, penyanyi, hingga penari. Tiga hari berada di Yogyakarta, saya – bersama teman-teman – berangkat pada 3 Januari 2013. Kali ini, tidak lagi membahas mengenai trip selama perjalanan, tapi mencoba mengangkat mengenai pesona Yogyakarta di balik lensa. Di dalamnya, selama tiga hari tersebut, saya menemukan banyak keunikan, hal-hal yang saya tidak temui di kota kelahiran. Hal-hal yang membuat terkadang kita ingin menyelami dan mendalami keindahan dan keramahan kota budaya.

Kota yang mewariskan nilai-nilai kebudayaan nusantara yang begitu kental di masyarakatnya dan menjadi ikon perlambang kebudayaan Indonesia pada umumnya. Kota yang melahirkan banyak seniman itu, toh sudah terlambang banyak di cerita-cerita Mahabarata. Semua seolah tertuang, dalam perjalanan yang terbilang mengesankan, membuat kita ingin selalu kembali ke kota ini. Di antara kisah itu, saya mencoba mengabadikan momen-momen perjalanan. Pesona Yogyakarta di balik lensa, begitulah kiranya. Tempat di mana kita akan selalu merindukan keramahan dan kehangatan masyarakat Indonesia, dia bernama Yogyakarta…

Di dalam kereta

Progo 13-24

Yang tertidur

Blur

Bayangan

Sang Masinis

Mengejar pagi

Matahari terbit

Mengejar Lempuyangan

Aviasi

Sang petualang

Kita semua butuh damai :) 

Memotret lebih dekat masyarakat Jogja

Parangtritis Jogja

Atraksi

Lepas landas 

Jalan ke langit

Di atas karang

 Waterfalls

Bergaya 

Ekspresi diri

 Menapaki candi

Di Parangtritis 

Malioboro street 

Relief candi

Sang pemotret :)
 


di yogya aku lelap tertidur
angin di sisiku mendengkur
seluruh kota pun bagai dalam kubur
pohon-pohon semua mengantuk
di sini kamu harus belajar berlatih
tetap hidup sambil mengantuk

kemanakah harus kuhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Investasi ala Warren Buffet

     Ilustrasi: Pexels  Belasan siswa SMA di Omaha, Nebraska duduk tertegun di ruang kelas mendengarkan Warren Buffet bertutur soal rahasianya menjadi miliuner dunia dari trading saham. Dialog Warren Buffet dan belasan siswa itu berlangsung santai dan kadang jenaka, sebagaimana digambarkan dalam film dokumenter Becoming Warren Buffet besutan sutradara Peter Kunhardt. "Never depend on single income, make investment to create a second source ," kalimat ini yang selalu didengungkan Buffet. Bahwa, investasi memang diharuskan, agar kita tidak hanya bergantung pada satu sumber penghasilan. Tentu, kita tidak harus seperti Buffet, yang mendirikan Berkshire Hathaway dan menjadi orang kaya sedunia versi Forbes dengan kekayaan menembus US$84 miliar atau sekitar Rp1.176 triliun (asumsi dolar AS Rp14.000). Tapi pesan pentingnya adalah bagaimana memulai investasi sedini mungkin, utamanya bagi generasi milenial (lahir tahun 1980-2000, usia saat ini 19-39 tahun). ...

Jurus GOTO Memoles Laporan Keuangan

                                                                                                               Katadata I Andrey Rahman  Usai melepas bisnis e-commerce Tokopedia ke TikTok, GOTO terus melakukan upaya pemangkasan beban usaha untuk mencapai profitabilitas lebih cepat, termasuk pelepasan unit bisnis GoTo Logistics.   GOTO mencatatkan penurunan kerugian bersih signifikan pada kuartal peryama dan kenaikan pendapatan sejalan dengan strategi pertumbuhan pada ekspansi pengguna, pengurangan beban operasional, dan penguatan kemitraan dengan TikTok dan Bank Jago.  Manajemen GOTO akan melakukan perombakan jajaran pengurus pada RUPST/RUPLSB Juni. Analis pasar modal memperkirakan prospek sa...

Wawancara CEO SGX Group: Pasar Modal Punya Peran Penting Jembatani Pembiayaan Berkelanjutan

Laporan Syahrizal Sidik , dari Singapura  Di bawah langit biru Orchard Road, 1 November 2023, para pengelola aset manajemen global, pengelola dana abadi, hingga otoritas bursa dan keuangan berkumpul membincangkan seluk-beluk pembiayaan transisi terkait perubahan iklim. Pagi itu cuaca cerah. Saya berdiri di lantai 18 Hotel Pan Pacific Orchard, tempat dilangsungkannya Global Transition Finance Summit. Langit tampak biru, seperti memberi harapan akan target emisi nol bersih atau   net zero emissions  yang menjadi konsensus dan komitmen 195 negara dalam Perjanjian Paris 2015 dalam memerangi perubahan iklim. Dari selasar hotel ini, tampak pemandangan megah gedung-gedung pencakar langit di Singapura.  Di sela-sela forum tersebut, Katadata berkesempatan mewawancarai Chief Executive Officer SGX Group Loh Boon Chye. Menarik untuk dicermati, saat ini Singapura menjadi salah satu bursa saham paling maju di Asia, terutama dari sisi pengembangan produk yang berbasis prinsip-...