Langsung ke konten utama

Rendezvous

image taken from Tumblr

Syahrizal Sidik


KEHENINGAN

Keheningan terkadang menjadi teman terbaik, saat kau mencoba untuk bersama tapi tak ada. Saat kau mencoba untuk kembali, kadang tak bertepi.

Keheningan, adalah ruang waktu yang tak jemu untuk ditunggu. Dalam diam, ada yang membawamu –membuka tabir mimpi – yang dibawa ribuan kunang-kunang menjelma matahari di matamu. Menjadi labirin-labirin yang mahasunyi, menemukanmu di kedalaman mimpi-mimpimu. Dalam lelap, ribuan malaikat kecil itu hinggap, dalam harap-harap yang akan kita bawa, pada setiap detak yang menunggu pagi.

Dan apalagi kah yang akan kita bawa pada mimpi?

2013


DUA MATA

Pada retina, kita lah jarak yang memandang langit-langit dari matamu, dari mataku. Dari mata hujan yang selalu cemburu.  Membias dalam ruang-ruang pandang, melepas bebas di antara bait-bait yang kuterka dari matamu.

Akulah aquauous humor, yang tiba-tiba melompat menuju matamu. Menemukanmu. Pada titik yang menemukan aku, juga dirimu.
: kita

 2013


DANCING IN THE RAIN

Desember tua. Seperti mata hati yang diuapkan langit dan tiba-tiba kembali ke jantung paling mega. Kota tanpa kata dan airmata. Kita larut di dalamnya –menjadi peri-peri yang dihujankan asin garam. Menjadi laut dari sajak-sajak tanpa jejak.

Akulah mata hati yang kau tikamkan di jantungku. Garam-garam hujan menjalari terbit hari.
Menemukanmu, menemukanmu…

2013



ASPARAGUS

Aku ingin tidur di matamu. Sejenak. Pada baris-baris kemarau yang terus meracau. Gigil aku pada tubuh-tubuh hujan. Dingin aku pada keperihan cuaca.
Kita begitu dekat. Dalam dekap apa lagikah kita ada? Dalam sunyikah kita bersama?

Aku tangis, kau air mata.

2013

JURU CERITA

Juru cerita itu berkisah tentang seorang tua. Seorang yang tak pernah renta dilapur usia. Usia yang membawanya pada kata-kata. Pada kesetiaan, serupa sais pedati pada kereta kencana. Kemana kita berangkat hari ini? Tanya sang Juru Cerita pada cucu-cucu sekelilingnya yang haus cerita itu. Dibayangkannya, anak-anak hujan di luar jendela itu dibiarkannya masuk ke rumah, pada jendela yang dibiarkan terbuka, angin pelan masuk, menjalar di selasar beranda.

Kelak, ke sanalah kita akan terus ada. Rasakanlah, tentang senyap hujan yang menyesap dalam dingin tubuh kita. Rasakanalah, tentang derap sais-sais kereta, tentang kesetiaan para pengantar ke negeri senja. Ke negeri yang membawamu pada cerita-cerita. Dan, heninglah sejenak, pada setiap kedamaian yang membawamu, pada cerita-cerita, pada waktu yang tak pernah mengejarmu, dalam gerak yang selalu membawamu tanpa ragu.

2013


RENDEZVOUS
               
Rindu angin –
Gugur daun
Ladang  kemarau
Bau tembakau
Racau

Semesta kata
Amsal tanah
Hujan api
Repih perih
Kalau

2013


API HUJAN

Kaulah api di jemari hujan.
Ribuan jerit. Selayang tumpah
Perih luka

Langit pecah batu. Bulan pecah api
Retak tirah tanahku.
Nyinyir api –
Tajam hujanmu

2013


LADANG LANGIT

Seumpama langit, di manakah kuletakkan keluasan samudera
Ladang bagi lapang ketabahanku
Menjumpa cakrawala

Seumpama mega, di manakah kutumpahkan
Perih api khilafku
Selaksa jiwa

Seumapama horison, di manakah kutaruhkan
Langit keruntuhanku
Menerimamu tiba

Seumpama kaldera, di manakah kutumpahkan
Ceruk kelapaanku
Kefanaan raga

Hanya pada-Mu
Kueja alif lam mim
Di luas langit-Mu

2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Menulis Puisi Prosais : Ulasan Puisi Syahrizal Sidik

oleh : Jamal D. Rahman* Jejak Cahaya Malam Nuzulul Qur’an               kepada : malam Nuzulul Qur’an /i/ di riak jingga airmata jiwamu, berurai namamu memanjang seperti gemericik hujan yang jatuh kedalam rongga tabah tubuhku yang rubuh. lalu, menghampiri  jemari. memantik di dingin sunyi yang memapah deru paru. /iii/ adalah cahaya sunyi di dingin itu, ketika  kakilangit menjejak langkah di dekap sujudku yang rapat. memahat lekat ayat-ayat suci, terpatri erat mengakar. lindap didegup jantung, darahku kaku. kelu. /iii/ sudah kutahu cerita tentangMu. malam begitu beku, meniris  gerimis. jatuh diatap-atap bumi yang meratap. senyap. /iv/ jauh sebelum itu, bumi seperti rerengkuh angkuh, senjakala tiada. lembayung terpasung dikais dera tiada tara. angin mati, mendesahkan resah di malam itu. /v/ dikedamaian suatu ketika, malaikat turun kebumi, memapar kabar. lauh mahfudz menyala ...

Jurus GOTO Memoles Laporan Keuangan

                                                                                                               Katadata I Andrey Rahman  Usai melepas bisnis e-commerce Tokopedia ke TikTok, GOTO terus melakukan upaya pemangkasan beban usaha untuk mencapai profitabilitas lebih cepat, termasuk pelepasan unit bisnis GoTo Logistics.   GOTO mencatatkan penurunan kerugian bersih signifikan pada kuartal peryama dan kenaikan pendapatan sejalan dengan strategi pertumbuhan pada ekspansi pengguna, pengurangan beban operasional, dan penguatan kemitraan dengan TikTok dan Bank Jago.  Manajemen GOTO akan melakukan perombakan jajaran pengurus pada RUPST/RUPLSB Juni. Analis pasar modal memperkirakan prospek sa...

Mengenal Komunitas Airbrush Indonesia (KAI)

FOTO-FOTO: DOK.SYAHRIZAL SIDIK Anggota Komunitas Airbrush Indonesia (KAI) sedang “beraksi” mengekplorasi cat pada tangki bahan bakar sepeda motor agar menjadi nampak artisitik dan unik pada Minggu, (10/11) di Pelataran Parkir Timur Senayan,  Jakarta Pusat, dalam rangkaian acara Indonesia Motorcycle Fest 2013.         Saling Berbagi Melalui Seni “Kami semua seperti keluarga di sini,” begitulah ujar Pay (37), ketua Komunitas Airbrush Indonesia (KAI), sebuah organisasi yang didirikan atas keinginan dan inisiatif bersama, sekumpulan orang   yang memiliki minat yang sama, yakni; airbrush. Sebuah seni yang terbilang “baru” di Indonesia. Seperti apa ceritanya?      Di tengah cuaca terik ibukota, area parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno Jakarta dipadati ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia. Pagelaran Indonesia Motorcycle Fest 2013, yang diselenggarakan pada Sabtu-Minggu, (9-10/11) itu berhasil menarik animo m...